Senin, 27 September 2010

MUKTAMAR PERSIS XIV SAAT DIBUKA OLEH PRESIDEN SBY

SUMBER: http://abdaz.wordpress.com/2010/09/25/mukatamar-xiv-persis-dibuka-hari-ini/

Presiden membuka Muktamar XIV Persis
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, Sabtu (25/9), menghadiri Muktamar XIV Persatuan Islam (Persis) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Presiden membuka secara resmi Muktamar Persis yang akan diselenggarakan hingga Senin (27/9) mendatang.
Pembukaan Muktamar Persis digelar di halaman Kantor Pimpinan Daerah Persis Kota Tasikmalaya, Jln. Ir. H. Djuanda, Kota Tasikmalaya. Ini muktamar pertama yang dibuka langsung oleh Presiden RI selama 87 tahun eksistensi Persis.

Kehadiran Presiden dengan rombongannya itu tidak dimaksudkan untuk mendekati kekuasaan melainkan sebagai bagian dari dakwah Persis, kata Ketua Pelaksana Muktamar XIV Persis, H. Atip Latifulhayat dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Pimpinan Pusat Persis, Jln. Perintis Kemerdekaan Kota Bandung, Jumat (24/9).
Atip menuturkan, muktamar kali ini akan dilaksanakan secara desentralisasi, yakni tersebar di enam Pesantren Persis yang berada di Tasikmalaya dan Garut. Di Tasikmalaya terdapat empat lokasi yang digunakan, yakni Pesantren Benda, SMA Plus Mualimin, Pesantren Cempaka Warna Tamansari, dan wilayah Bantargebang. “Sementara di Kab. Garut, lokasi yang digunakan yakni Pesantren Persistri dan Pemudi Persis,” kata Atip. Menurut dia, pemilihan pesantren sebagai lokasi muktamar bertujuan untuk menegaskan eksistensi pesantren sebagai pusat dakwah dan kaderisasi Persis.
Pada kesempatan itu diundang juga perwakilan Persis dari Singapura, Malaysia, Mesir, dan Maroko. Selain itu, muktamar akan dihadiri duta besar dari Arab Saudi, Palestina, Sudan, Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Atip menjelaskan, sekitar delapan ribu orang akan menghadiri pembukaan muktamar hari ini.
Tema yang diusung pada muktamar kali ini adalah “Menampilkan Peran Persis Dalam Menampilkan Wajah Islam Sebagai Rahmatan Lil Alamin”. Melalui tema itu, Persis ingin menampilkan wajah yang ramah dan toleran terhadap budaya. Persis ingin menjembatani tiga arus utama peradaban yang ada saat ini, yakni Islam, Timur, dan Barat.
Ia mengungkapkan, paling tidak ada empat karakteristik Persis yang hilang atau sebagian hilang, terlupakan atau mungkin dilupakan oleh para pelanjutnya. Dari empat karakteristik itu, satu di antaranya mengungkapkan bahwa Persis merupakan gerakan dakwah dan pembaruan pemikiran keislaman yang mengajarkan dan menyebarkan sikap kritis dan korektif. Terutama, dalam menyikapi, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam. Dalam konteks ini, ujar Atif, dapat dipahami bahwa dialog bahkan debat merupakan upaya Persis untuk mencerahkan umat.
Salah satu agenda penting dalam muktamar ini adalah pemilihan Ketua Umum Persis yang akan dilaksanakan pada Senin (27/9) mendatang. Teknis pemilihannya dengan pemilihan langsung. Satu suara mewakili 50 anggota Persis di tingkat kota/kabupaten. Jumlah suara yang diperebutkan adalah 650 suara.
Sementara itu, kandidat kuat Ketua Umum Persis yakni Prof DR KH Maman Abdurahman (Ketua Umum Persis); DR KH Atip Latifatulhayat (Kepala Bidang Jamiah Pengurus Pusat Persis); KH Aceng Zakaria (Pimpinan Pondok Pesantren Persis Rancabango Kabupaten Garut). “Meskipun demikian, kandidat lainnya bisa saja muncul pada pelaksanaan muktamar. Bisa jadi bertambah tetapi juga bisa berkurang,” kata Koordinator Publikasi dan Humas Muktamar XIV Persis, Deni Nurdyana.
Calon pemimpin Persis juga harus memenuhi sejumlah persyaratan, di antaranya memiliki intelektual tinggi, berakhlak mulia dan memiliki hubungan sosial yang baik, penguasaan syariah, serta mampu berbahasa Inggris dan Arab. Agenda kerja yang cukup penting pemimpin selanjutnya adalah pembentukan wilayah kepengurusan baru di tujuh daerah. Makanya,calon pemimpin Persis harus memiliki kriteria dan persyaratan yang telah ditentukan. “Calonnya banyak karena memang kader Persis banyak yang memiliki kemampuan seperti itu,”papar Ketua Umum Persis Maman Abdurahman.
Agenda pokok lainnya yakni melaksanakan laporan pertanggungjawaban ketua umum sebelumnya periode 2005-2010, serta pemilihan dan pembentukan komisi-komisi kerja yang akan merumuskan roda organisasi ke depan. Selain memilih ketua umum, dalam muktamar juga akan digelar pemilihan sejumlah ketua pengurus Cabang Otonom, Pemuda Persis, dan ketua Himpunan Mahasiswa Persis.
Proses pemilihan ini dilaksanakan secara serempak. Diagendakan sekitar 6.000 hingga 10.000 peserta utusan dari 18 provinsi se-Indonesia,termasuk perwakilan dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Mesir pada muktamar ini. Serta perwakilan dari negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi akan ikut ambil bagian pada muktamar pertama di Kota Tasikmalaya itu.
Atip mengatakan, Presiden Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono datang bersama 79 anggota rombongan kepresidenan untuk menghadiri pembukaan muktamar. “Ini muktamar pertama yang dibuka langsung oleh Presiden RI selama 87 tahun eksistensi Persis,” katanya.
Kehadiran Presiden dengan rombongannya itu tidak dimaksudkan untuk mendekati kekuasaan melainkan sebagai bagian dari dakwah Persis. “Kami mengapresiasi pemerintah jika menjalankan tugas negara dengan baik. Jika menyimpang, tentu kami juga akan mengingatkannya,” ujarnya.
Menurut Ketua Umum Persis, Maman Abdurahman, kualitas sumber daya manusia di Indonesia masih rendah. Dengan pemimpin yang kredibel, Persis diyakini mampu ikut berperan dalam menangani masalah tersebut. “Bisa dilakukan melalui lembaga pendidikan milik Persis,” katanya, Jumat (24/9).
Paling tidak, ada 450 lembaga pendidikan baik sekolah maupun pesantren yang diandalkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dai dan ustaz Persis yang berkualitas juga memungkinkan lahir dari pesantren Persis. Dalam dakwah, ormas ini bertekad menyumbangkan dai-dai berpikiran luas dan mempertahankan NKRI.
Maman merujuk jejak Muhammad Natsir, seorang ulama dan negarawan, yang pernah menjabat sebagai ketua Persis pada 1936-1942. Natsir, jelas dia, turut berjasa dalam menegakkan negara kesatuan. Dengan langkahnya, ia mendorong pengubah bentuk negara yang semula serikat menjadi kesatuan melalui mosinya.
Maman juga ingin pemimpin Persis hasil muktamar memberikan perhatian besar pada pemberdayaan masyarakat lewat koperasi dan bank perkreditan rakyat (BPR) syariah. Nantinya, kedua lembaga itu menjadi jalan untuk meningkatkan perekonomian warga, khususnya di bidang pertanian, perikanan, dan industri kecil.
Sementara itu, Ketua Panitia Muktamar XIV Persis, Atif Latifulhayat, mengatakan, sekitar 10 ribu peserta yang berasal dari pengurus, anggota, dan simpatisan akan menghadiri acara pembukaan muktamar. Ia menambahkan, sejak berdiri pada 1923, baru pertama kali muktamar Persis dibuka oleh presiden.
Ia mengatakan, muktamar Persis beserta bagian otonomnya diselenggarakan di enam pesantren di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Garut.
Di Kota Tasikmalaya, terdapat empat lokasi yang dijadikan tempat penyelenggaraan muktamar, yaitu Persis (Pesantren Benda), Pemuda Persis (SMA Plus Mualimin), Himpunan Mahasiswa Persis (Pesantren Cempaka Warna, Tamansari), dan Himpunan Mahasiswi Persis (Bantargedang).
Di Kabupaten Garut untuk Persistri dan Pemudi Persis. “Sengaja kami pilih pesantren guna menegaskan eksistensinya sebagai pusat kaderisasi dan pengembangan dakwah Persis,” tutur dia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Persatuan Islam (Persis) agar terus meningkatkan kualitas dakwah. Presiden juga berharap Persis terus memelopori dakwah yang bersifat rasional melalui gerakan tajdid dan pembaharuan. Hal itu untuk membangun masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia.
Hal itu disampaikan Presiden ketika membuka Muktamar XIV Persatuan Islam (Persis) di halaman Gedung Pimpinan Daerah Persis Kota Tasikmalaya, Sabtu (25/9). Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri, seperti Menag Suryadharma Ali, Mendiknas M Nuh, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Seskab Dipo Alam. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan juga turut hadir.
“Bersama organisasi keagamaan, Persis selalu berjuang menyebarkan aqidah dan menegakkan syariah Islam,” kata Presiden dihadapan 10 ribu pengurus dan simpatisan Persis dan lembaga otonom di bawahnya. Menurut Presiden, kiprah Persis kepada negara sejak pertama kali berdiri teramat banyak.
“Sejak didirikan di Bandung pada tanggal 12 September 1923, 87 tahun yang lalu, Persis telah banyak berkiprah melahirkan kontribusi pemikiran, utamanya dalam kajian keislaman yang sangat bermanfaat bagi pembangunan umat Islam di tanah air,” kata Presiden disambut tepuk tangan muktamirin. Persis dikenal dengan dakwah yang bersifat rasional.
Presiden pun menyebut tokoh-tokoh Persis yang memberi banyak kontribusi kepada bangsa dan negara, seperti KH Ahmad Hasan, M Natsir, dan KH Siddiq Amin. “Perjuangan Persis telah berkontribusi dalam pencerahan umat, karena itu kita berharap Persis lebih berkontribusi dalam pembangunan moral,” kata Presiden. Persis bisa memberi energi positif bagi bangsa dan negara.
“Energi positif itu salah satunya dapat dimanifestasikan melalui peran dalam membangun akidah perilaku umat. kita berharap Persis dapat mengembalikan energi positifnya untuk membangun masyarakat Indonesia yang berkarakter, berakhlak mulia, berbudi luhur, dan berdaya saing,” kata Presiden menegaskan. Menurut Presiden, Persis bisa menjadi ormas keagamaan yang bisa menciptakan kesejukan.
Persis diharap mampu menjembatani dua peradaban. “Persis juga diharapkan dapat menjembatani peradaban Islam peradaban timur dan peradaban barat, sehingga tercapai harmoni atau kerukunan yang menyejukan,” ujar Presiden menjelaskan.
Presiden SBY bersama Ibu Ani Yudhoyono tiba di tempat acara pada pukul 10.00 WIB. Presiden juga didampingi oleh sejumlah pejabat, antara lain, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi,  Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Ibu Hj. Linda Amalia Sari Gumelar, S.IP, Menteri Agama Suryadharma Ali, serta Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
Selain itu ada beberapa menteri yang menyampaikan ceramah umumnya diantaranya Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh serta Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) Prof Dr. Maman Abdurrahman MA, dalam sambutannya dihadapan 10.000 massa Persis menyatakan bahwa muktamar XIV yang diadakan di Tasikmalaya dan Garut Jawa Barat merupakan muktamar yang bersejarah bagi jamiyyah Persis.
“Persis yang didirikan pada tanggal 12 September 1923 baru kali ini muktamarnya dihadiri oleh presiden dan banyak menteri” kata Prof Dr. Maman Abdurrahman
Prof Maman Abdurahman juga mengatakan, NKRI bisa utuh atas jasa mantan Wakil Ketua Persis M Natsir. Maman mengucapkan terima kasih kepada Presiden yang telah menganugerahkan pahlawan nasional bagi Natsir. “M Natsir adalah guru kami semua,” kata Maman menegaskan.
Maman mengatakan, saat ini Persis sedang melakukan langkah demi langkah agar terus eksis sebagai mujahid dakwah. Dalam kiprahnya, kata dia, Persis berkontribusi dalam berbagai bidang, khususnya pendidikan. “Kami memiliki lembaga pendidikan dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hingga universitas sebanyak 245 lembaga pendidikan,” kata dia.
Muktamar XIV Persatuan Islam (Persis) diharapkan menghasilkan pemimpin yang kredibel. Yaitu, sosok yang mampu membimbing umat dan mengembangkan jihad Persis di bidang pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.

4 komentar:

Abdul Aziz mengatakan...

Assalamu'alaikum,

Terima kasih tulisan saya ini bisa lebih banyak yang membaca dengan disajikannya kembali di sini.Sayang tidak ada informasi kepada saya, jadi saya baru tahu malam ini.

Terima kasih.
Salam dari Cianjur.

Al-Ittihad mengatakan...

afwan kang, cara memberi informasi nya gmn kang? kebetulan saya baru belajar bloger
jadi saya cuma tempelkan saja sumber link nya,

Abdul Aziz mengatakan...

Maju terus Al-Ittihad !
Semoga sukses dengan segala aktivitasnya.

Salam

Al-Ittihad mengatakan...

Terima Kasih Atas Suport nya Pak Abdul Azis, Sukses Kembali.
Pak Boleh saya Tukar Link??
saya masih belajar dalam mengembangkan blog. :) wordpress bapak isinya Bagus dan bermanfaat.