Prof Dr Maman Abdurrahman
REPUBLIKA.CO.ID TASIKMALAYA-–Prof Dr H Maman Abdurrahman terpilih sebagai ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Persis masa jihad 2010-2015, dalam Muktamar XIV Persis di Pesantren Benda, Kota Tasikmalaya, Senin (27/9) malam. Saat pemilihan putaran kedua, ketua umum PP Persis demosioner ini mengantongi 361 suara (70,4 persen). Sedangkan pesaingnya, Dr Atif Latifulhayat LLM, memperoleh 151 suara (29,4 persen).
Dalam pemilihan tahap kedua, sebenarnya ada 562 hak suara. Namun, dari 562 hak suara itu hanya 513 yang hadir. Sisanya tidak bisa digunakan karena peserta tak hadir dengan berbagai alasan. Berdasarkan tata tertib pemilihan, suara tersebut tak bias diwakilkan. Karena itu, dalam pemilihan tahap kedua tersebut hanya 513 suara yang disalurkan. Dari jumlah tersebut satu suara dinyatakan tak sah karena tak menulis calon pilihannya.
Menurut Ketua Sidang Pemilihan, H Iqbal Santoso, pemilihan putaran kedua ini berbeda dengan putaran pertama. Pada putaran pertama hanya 255 suara yang digunakan. Berdasarkan tata tertib, pada pemilihan tahap pertama masing-masing Pimpinan Cabang (PD) Persis yang berjumlah 255 cabang mengusulkan satu nama untuk ikut dalam penjaringan. Dari hasil putaran pertama tersebut, tiga kandidat memiliki suara terbanyak, yaitu Prof Maman Abddurrahman (156 suara), Dr Atif Latifulhayat (156 suara), dan KH Aceng Zakaria (36 suara).
KH Aceng Zakaria, menyatakan tak ikut dalam pemilihan tahap kedua. Ia menyalurkan suaranya kepada Prof Dr Maman Abdurrahman. Dengan demikian pada putaran kedua hanya dua kandidat yang bersaing, yaitu Maman dan Atif.
Pemungutan dan penghitungan suara tahap kedua baru dilakukan sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Sejak penghitungan dimulai, Maman langsung memimpin perolehan suara. Kondisi tersebut berlangsung sampai akhir pemilihan, dimana Maman mengantongi 361 suara dan atip 151 suara, serta satu suara tak sah. Proses pemilihan ketua umum PP Persis baik tahap pertamna maupun kedua berlangsung tenang. Para peserta terlihat santai mengikuti proses pemilihan. Tak ada teriakan yel yel atau dukungan dalam bentuk lain. ‘’Ini karakter Persis. Pemilihan pun berjalan tenang,’’ kata Drs H Anwarudin, ketua Pengurus Daerah Persis Kota Bandung.
Hak suara dalam putaran kedua, kata Iqbal, berasal dari utusan Pimpinan Cabang, Daerah, Pusat, Dewan Hisbah, Dewan Hisab Rukyat, Majalelis Penasihat, Dewan Taklim, Bagian Otonom, dan LBH. Menurut penilaian Iqbal, pemilihan ketua umum PP Persis kali ini berjalan sangat transparan. ‘’kami berssyukur puncak acara berjalan tertib sesuai harapan,’’kata dia.
Ketua Umum terpilih, Prof Maman Abdurrahman, mengatakan dua kandidat yang sebelumnya menjadi pesaing akan diakomodir dalam kepengurusan yang baru. Kata dia, Persis mengutamakan kebersamaan dalam mengelola organisasi ini. Karena itu meski Dr Atif dan KH Aceng bempat menjadi kompetitornya, tak akan dilepas begitu saja. ‘’Kami akan mengakomodir keduanya. Mereka adalah aset Persis yang sangat berharga. Pemikiran dan tenaganya sangat dibutuhkan oleh organisasi ini,’’ tutur Maman yang sebelumnya merupakan pejabat sementara ketua umum Persis.
Sedangkan Atip menyatakan kekecewaanya atas proses pemilihan kali ini. Proses pemilihan, kata dia, tidak beretika. Ia berharap proses pemilihan seperti ini menjadi yang pertama dan terakhir. ‘’Presidium tak dibentuk dan formatur dihapuskan. Ini dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menghalalkan segala cara,’’ kata dia.
Atip juga menambahkan, ketua umum terpilih tak mungkin mengekomodir dirinya dalam kepengurusan mendatang karena orang-orang yang akan mengisi posisi di struktur PP Persis sudah disiapkan sebelumnya. ‘’Saya tetap akan berjuang untuk kemajuan Persis meski saya tak masuk dalam pengurus,’’ tutur dia. ,
sumber : republika online
Dalam pemilihan tahap kedua, sebenarnya ada 562 hak suara. Namun, dari 562 hak suara itu hanya 513 yang hadir. Sisanya tidak bisa digunakan karena peserta tak hadir dengan berbagai alasan. Berdasarkan tata tertib pemilihan, suara tersebut tak bias diwakilkan. Karena itu, dalam pemilihan tahap kedua tersebut hanya 513 suara yang disalurkan. Dari jumlah tersebut satu suara dinyatakan tak sah karena tak menulis calon pilihannya.
Menurut Ketua Sidang Pemilihan, H Iqbal Santoso, pemilihan putaran kedua ini berbeda dengan putaran pertama. Pada putaran pertama hanya 255 suara yang digunakan. Berdasarkan tata tertib, pada pemilihan tahap pertama masing-masing Pimpinan Cabang (PD) Persis yang berjumlah 255 cabang mengusulkan satu nama untuk ikut dalam penjaringan. Dari hasil putaran pertama tersebut, tiga kandidat memiliki suara terbanyak, yaitu Prof Maman Abddurrahman (156 suara), Dr Atif Latifulhayat (156 suara), dan KH Aceng Zakaria (36 suara).
KH Aceng Zakaria, menyatakan tak ikut dalam pemilihan tahap kedua. Ia menyalurkan suaranya kepada Prof Dr Maman Abdurrahman. Dengan demikian pada putaran kedua hanya dua kandidat yang bersaing, yaitu Maman dan Atif.
Pemungutan dan penghitungan suara tahap kedua baru dilakukan sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Sejak penghitungan dimulai, Maman langsung memimpin perolehan suara. Kondisi tersebut berlangsung sampai akhir pemilihan, dimana Maman mengantongi 361 suara dan atip 151 suara, serta satu suara tak sah. Proses pemilihan ketua umum PP Persis baik tahap pertamna maupun kedua berlangsung tenang. Para peserta terlihat santai mengikuti proses pemilihan. Tak ada teriakan yel yel atau dukungan dalam bentuk lain. ‘’Ini karakter Persis. Pemilihan pun berjalan tenang,’’ kata Drs H Anwarudin, ketua Pengurus Daerah Persis Kota Bandung.
Hak suara dalam putaran kedua, kata Iqbal, berasal dari utusan Pimpinan Cabang, Daerah, Pusat, Dewan Hisbah, Dewan Hisab Rukyat, Majalelis Penasihat, Dewan Taklim, Bagian Otonom, dan LBH. Menurut penilaian Iqbal, pemilihan ketua umum PP Persis kali ini berjalan sangat transparan. ‘’kami berssyukur puncak acara berjalan tertib sesuai harapan,’’kata dia.
Ketua Umum terpilih, Prof Maman Abdurrahman, mengatakan dua kandidat yang sebelumnya menjadi pesaing akan diakomodir dalam kepengurusan yang baru. Kata dia, Persis mengutamakan kebersamaan dalam mengelola organisasi ini. Karena itu meski Dr Atif dan KH Aceng bempat menjadi kompetitornya, tak akan dilepas begitu saja. ‘’Kami akan mengakomodir keduanya. Mereka adalah aset Persis yang sangat berharga. Pemikiran dan tenaganya sangat dibutuhkan oleh organisasi ini,’’ tutur Maman yang sebelumnya merupakan pejabat sementara ketua umum Persis.
Sedangkan Atip menyatakan kekecewaanya atas proses pemilihan kali ini. Proses pemilihan, kata dia, tidak beretika. Ia berharap proses pemilihan seperti ini menjadi yang pertama dan terakhir. ‘’Presidium tak dibentuk dan formatur dihapuskan. Ini dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menghalalkan segala cara,’’ kata dia.
Atip juga menambahkan, ketua umum terpilih tak mungkin mengekomodir dirinya dalam kepengurusan mendatang karena orang-orang yang akan mengisi posisi di struktur PP Persis sudah disiapkan sebelumnya. ‘’Saya tetap akan berjuang untuk kemajuan Persis meski saya tak masuk dalam pengurus,’’ tutur dia. ,
sumber : republika online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar