SBY menilai tema ini juga penting karena mengajak kita semua untuk menamplan wajah Islam yang teduh, damai dan yang mencerahkan. Islam yang membawa kemaslahatan bagi manusia dan alam semesta.
Masih menurut SBY, sejarah pergerakan Islam di tanah air mencatat bahwa Persis adalah organisasi pembaharuan Islam yang konsisten menegaskan alquran dan sunnah.
“Sejak didirikan di Bandung pada tanggal 12 sep 1923 Persis telah banyak berkiprah melahirkan kontribusi pemikiran, utamanya dalam kajian keislaman yang sangat bermanfat bagi pembangunan umat Islam di tanah air bersama-sama dengan organisasi keagamaan lainya,” kata SBY dihadapan 10.000 massa Persis.
(persis.or.id) SBY menegaskan bahwa Persis selalu tampil dan berjuang untuk menegakan akidah dan menyebarkan syaraiah Islam. Selain itu Persis juga telah menjadi pelopor dalam mencerdaskan dan mencerahkan pemikiran umat. Mempelopori dakwah yang bersifat nasional melalui gerakan tajdid dan pembaharuan.
“Kita mengenal tokoh persis seperti A.hasan, M. Natsir, KH Isa Ansari, KH Latif Mukhtar, KH Mushtafa, KH Shiddiq Amin dan banyak lagi pejuang besar Persis yang telah ikut memberikan sumbangan keislaman yang berharga semasa hidupnya,” tutur SBY.
Usai ceramah Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi membuka muktamar Persis XIV dengan membunyikan angklung yang disediakan di depan panggung kemudian meresmikan Masjid Aisyah wakaf dari H. Omay Komarudin pengusaha telur.
(Sumber : http://persis.or.id/?mod=content&cmd=news&berita_id=1291)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar